28 Jan 2021, 12:25
Kabar Nasional, Jogjakarta – Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida merilis perkembangan teranyar dari aktivitas Gunung Merapi. Menurut data pada Kamis (28/1/2021) pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, belum terjadi rentetan kejadian awan.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3360715/original/056621700_1611732079-000_8ZL833.jpg)
“Belum tercatat rentetan awan panas, namun sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB hari ini telah terjadi gempa guguran sebanyak 45 kali, embusan 3 kali, dan fase banyak 4 kali, sementara untuk guguran lava pijar pada periode ini tidak ada,” tulis dia dalam keterangan persnya, Kamis.
BACA JUGA
Murjoko melanjutkan, dalam 24 jam terakhir, aktivitas vulkanik Gunung Merapi cukup fluktuatif. Tercatat 52 kali menyemburkan awan panas dengan jarak luncur awan panas yang semakin jauh.
“Jarak luncur awan panas terjauh mencapai 3 kilometer dari puncak. Amplitudo maksimal dari 52 kali semburan tercatat sebesar 77 milimeter, dengan durasi 317.80 detik,” jelas dia.
Dia menambahkan, jarak luncur awan panas Gunung Merapi tersebut, teramati arahnya barat daya yakni ke hulu Kali Krasak dan Boyong.
“Tinggi kolom (luncuran) teramati tersapu angin kencang dari barat ke timur rata puncak,” tandas Murjoko.